LEGIWON

Ketika Jantung Memilih untuk Santai

Pernah nggak sih kalian tiba-tiba merasa jantung berdetak pelan banget, seperti dia lagi ambil cuti tanpa izin? Rasanya campur aduk, antara penasaran, khawatir, dan sedikit ingin jadi detektif kesehatan. Tapi, tunggu dulu. Jangan buru-buru buka aplikasi kesehatan di ponsel atau googling dengan kata kunci “jantung pelan artinya apa”. Bisa-bisa kalian malah terjebak di artikel horor medis!

Jadi gini, ketika jantung melambat, ini sebenarnya kondisi yang disebut bradikardia. Ibaratnya, kalau biasanya jantung itu supir bus malam yang kebut-kebutan demi tepat waktu, kali ini dia berubah jadi tukang becak yang santai narik di taman kota. Apa ini berarti bahaya? Belum tentu. Kadang ini malah tanda kalau tubuh kalian lagi masuk mode zen, alias super relaks.

Nah, salah satu momen di mana fenomena ini bisa terjadi adalah saat meditasi. Iya, meditasi! Aktivitas yang katanya bikin hidup jadi lebih tenang dan hati lebih damai itu ternyata juga punya efek langsung ke jantung kita. Waktu meditasi, tubuh kita seperti dapat memo dari bos besar:
“Hei, nggak usah buru-buru, kita lagi liburan.” Sistem saraf parasimpatis, si pengatur mode tenang, langsung ambil alih. Detak jantung melambat, tekanan darah turun, dan tiba-tiba dunia terasa lebih lambat seperti di film slow-motion.

Yang menarik, melambatnya detak jantung ini nggak cuma soal rileksasi. Ini juga karena tubuh secara otomatis menghemat energi. Seolah-olah organ-organ tubuh bilang ke jantung, “Bro, tenang aja. Kita nggak perlu banyak oksigen sekarang.” Dan jantung pun menyesuaikan, dengan ritme yang lebih santai.

Tapi yang bikin heboh adalah cerita tentang para praktisi meditasi tingkat lanjut. Mereka bisa bikin detak jantung mereka hampir nggak terdeteksi. Serius, alat medis sampai kebingungan. “Ini orang masih hidup atau udah pindah dimensi?” ternyata masih hidup, kok! Mereka cuma masuk ke mode hemat daya tingkat dewa. Bayangin tubuh mereka seperti smartphone yang baterainya tinggal 1%, tapi masih bisa bertahan seharian karena semua aplikasi ditutup.

Fenomena ini memang luar biasa, tapi jangan langsung berpikir kalian bisa ikutan. Latihan untuk mencapai kondisi seperti itu butuh waktu bertahun-tahun, nggak cukup cuma duduk bersila setengah jam sambil berharap jadi Zen Master.

Jadi, kalau suatu hari kalian merasa detak jantung melambat, nggak usah panik dulu. Bisa jadi itu cuma tubuh kalian yang lagi istirahat sejenak. Tapi kalau ada gejala aneh seperti pusing, lemas, atau tiba-tiba pengen rebahan sepanjang hari, jangan ragu buat konsultasi ke dokter. Siapa tahu, jantung kalian cuma butuh sedikit bantuan buat kembali ke jalur yang benar.

Dan ingat, melambatnya detak jantung nggak selalu berarti ada masalah. Kadang, itu cuma cara tubuh bilang, “Santai, nggak usah terlalu serius menjalani hidup.” Nah, gimana? Jantung kalian sekarang masih santai, atau udah mulai berdetak lebih cepat karena baca ini?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

IB. Wikanda Permana Utama

Writer & Blogger